Jumat, 29 November 2013

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh dari Fakta dan Opini

1.      Fakta

Menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hal (keadaan ; peristiwa) yang merupakan kenyataan. Jadi, Fakta dapat berupa benda, peristiwa, keadaan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
a.    Ciri- ciri
1)      Benar-benar nyata (real)
2)      Terdapat angka / data yang dapat dibuktikan kebanarannya
3)      Objektif (apa adanya)
4)      Berupa jumlah orang, benda, tempat, dan waktu.

b.      Contoh
1)      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang berjalan sangat cepat. 
2)      Bangsa-bangsa yang tidak bisa mengembangkan pengetahuan modern akan tertinggal oleh kemajuan zaman.

2.      Opini
Pengertian Opini ialah Jika benda, peristiwa, keadaan itu benar-benar tidak terjadi, hanya angan-angan saja atau pendapat hasil pemikiran seseorang saja.
a.    Ciri- ciri
1)      Berupa pendapat
2)      Kebenarannya relative
3)      Terdapat kata mungkin, bisa saja, tidak mungkin.
4)      Subjektif
5)      Terdapat kata sifat
6)      Berupa pikiran


b.    Contoh
1)      Pertanian yang dikerjakan dengan cara modern pasti memberikan hasil yang lebih baik daripada yang dikerjakan secara tradisional. 
2)   Bioteknologi sangat bermanfaat bagi manusia


Pengertian Paragraf dan Jenisnya

            A.     PENGERTIAN
  
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.

            B.     JENIS-JENIS 

1.    MENURUT ISINYA
a.    Deskripsi, adalah karangan yang berisi uraian, pemaparan, atau penggambaran sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan rinci.
Contoh :
            Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

b.    Eksposisi, adalah suatu karangan yang berisi penjelasan atau keterangan sebuah gagasan atau ide. Karangan eksposisi bertujuan agar pembaca memperoleh informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang suatu objek.
Contoh :
            Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. 
Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

c.    Persuasi, adalah karangan yang di dalamnya terdapat bujukan halus, ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek balik yang meyakinkan.
Contoh :
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.

d.    Argumentasi, adalah karangan yang di dalamnya terdapat suatu pendapat, gagasan, pendirian, atau pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat. Dalam karangan argumentasi, penulis berupaya untuk meyakinkan pembaca tentang gagasan atau pendapatnya. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya adalah data, pendapat, dan kesimpulan.
Contoh :
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan.
  Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

e.    Narasi, adalah suatu karangan tentang penceritaan suatu kejadian atau peristiwa. 
Contoh :         
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. 
Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

2.      MENURUT POLA PENGEMBANGANNYA
a.    Pola definisi luas
Definisi dalam pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau hal. Penulis dapat mengemukakan hal yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari sutau kata.
Contoh:
Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

b.    Pola proses
Merupakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan untuk  menciptakan atau menghasilkan suatu peristiwa.

Contoh:
Sebagai contoh, kita lihat pertemuan angka Gemini-7 pada tanggal 15 Desember 1965. Gemini-7 telah berhari-hari berada dalam peredarannya yang berbentuk lingkaran dengan tinggi 294 km. sebetulnya bidang lintasan Gemini-7 ini telah diperhitungkan agar sama dengan bidang peluncuran Gemini-6. ini bisa terjadi tiap hari karena adanya gerakan rotasi bumi. 
Jarak antara Gemini-7 dan Gemini-6 hanyalah 25 km. beberapa km ini diselesaikan pada fase terakhir selama 30 menit. Dengan cara berkali-kali mengadakan pembentukan arah, pengukuran jarak, dan percepatan, akhirnya bertemulah Gemini-6 dan Gemini-7.

c.    Kausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut bias juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.

Contoh:
Akhir-akhir ini jalan Kebon Jati kembali menjadi semerawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan digunakan oleh para pedagang kaki lima. Untuk mengatasinya.pemerintah bermaksud memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima dilokasi itu telah melewati batas sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

d.    Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi atau contoh-contoh yang nyata. Ilustrasi tersebut dipakai untuk menjelaskan maksud penulis.

Contoh:
Sebelas tahun lalu Indonesia mengimpor gerbong kereta api dari Perancis. Gerbong tersebut tampak mentereng karena dilengkapi dengan alat-alat conditioning. Namun dimanakah sekarang gerbong-gerbong itu? Ternyata sudah banyak yang rusak. Gerbong-gerbong itu kini hanya dipakai dalam trayek tingkat tiga untuk mengangkut anak-anak sekolah dan para petani dari desa ke kota. Siapa yang salah? Penumpangnya atau pegawai PT KAI? Itulah contoh penggunaan teknologi yang tak dibarengi SDM yang memadai, sehingga teknologi pun lekas rusak sebelum waktunya.

e.    Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang isinya menarik kesimpulan berdasarkan data yang sesuai dengan fakta. 
Contoh :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

f.     Perbandingan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.

Contoh :
Menonton film dengan menggunakan kaset memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan menonton film dilayar lebar. Keuntungan yang paling mencolok adalah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan.biaya untuk menonton film dari kaset video lebih murah daripada menonton dibioskop. jika ada beberapa orang yang ingin menonton film kaset video. Mereka dapat berpatungan. ini tentu lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan jika menonton film dibioskop. Kedua,film digedung bioskop tidak banyak memberikan pilihan dibandingkan dengan film kaset video. Ketiga, jadwal pemutaran film digedung bioskop sudah dutentukan, sedangkan film kaset video dapat diputar kapan saja.

g.    Pertentangan
berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”
Contoh :
Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

h.    Analisis
Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau agagsan yang umum ke dalam perincian yang lebih logis. Dalam pola ini ada bagian yang dianalisis yang terletak di awal paragraf dan yang menganalisis terletak setelahnya.
Contoh:
Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan militer yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Adapun pasukan infantri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan, sedangkan ilmu berupaya membelah gunung dan merambah hutan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan ini kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya..

i.      Klasifikasi
Merupakan sebuah proses untuk mengelompokkan hal atau peistiwa atau benda yang dianggap punya kesamaan-kesamaan tertentu.
Contoh:
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.

j.     Seleksi
Pola ini dilakukan dengan cara memilih perbagian dengan didasarkan atas fungsi, kondisi, atau bentuknya.
Contoh:
Sejak suaminya terpilih menjadi ketua partai politik, ia memutuskan untuk  mengubah penampilannya. Kini ia lebih banyak mengenakan busana panjang yang sopan. Namun demikian kesan modis tak pernah ditinggalkan. Untuk menghadiri jamuan makan malam, ia mengenakan busana bergaya Thailand. Untuk acara formal, atasan model jas berlengan panjang dan rok span menjadi favoritnya. Untuk santai, ia memilih busana model sackdress.


k.    Sudut pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. 
Contoh :
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.

l.      Dramatis
Dalam pola ini cerita tidak disampaikan secara langsung, tetapi dikemukakan melalui dialog-dialog. Hal yang membedakannya dengan pola sudut pandang adalah cara penyampaiannya.
Contoh:
Ayah Imas mengangguk. Diisapnya lagi sisa rokoknya dalam-dalam. “Ayo, silakan!” ujar Pak Somad semabri menyodorkan kotak tembakau. “Terima kasih, ini sudah cukup. Lagi pula hari sudah larut, saya mau pamit pulang.” ujar Ayah Imas.

m.  Analogi
paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan.

Contoh :
Budi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering jadi bahan mainan teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain. Sehingga ia tidak dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannnya.

n.    Spasial
paragraf yang penulisannya berhubungan dengan tempat tertentu dan menggambarkannya. 

Contoh :
Indonesia menjalani laga pertandingan perdana piala Suzuki AFF 2010 di stadion utama gelora bung karno senayan. Malam itu Bambang cs memulai laga melawan Malaysia. Saat pertandingan berlangsung Malaysia berhasil unggul terlebih dahulu sehingga membuat Indonesia tertinggal 0 – 1 yang membuat supporter Indonesia terdiam. Akan tetapi keunggulan Malaysia tidak bertahan lama karena Indonesia berhasil membalasnya. 
Gol Indonesia itu kembali membuat supporter bersemangat memeberikan dukungan kepada Indonesia. Pada babak ke dua Indonesia kembali mencetak gol tambahan yang membuat laga dimenangi Indonesia dengan skor 5 – 1.

o.    Contoh
Pengembangan jenis ini dikemukakan  suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.                              
Contoh:
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dansewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.

p.    Klimaks dan anti klimaks
Klimaks adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau rendah menuju gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya. Kebalikannya adalah antiklimaks.
Contoh  :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman kezaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling yang digerakkan dengan tenaga uap. Tak lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam pembuatan traktor ini. 

Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama padi traktor, yang bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

q.    Kronologi
Pengembangan paragraph secara kronologis pada umumnya dipakai dalam paragraph kisahaan dengan mengembangkan setiap bagian dalam proses. 
Contoh :
Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Bagas mulai terjun dalam dunia kehumasan. Ia, saat itu, telah menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang manajemen dari Universitas Indonesia di Jakarta dan menduduki posisi asisten humas di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

 Setelah bekerja selama dua tahun, Bagas melanjutkan sekolahnya di Australia National University di Melbourne, Autralia sambil menjadi karyawan di kantor perwakilan agen perjalanan wisata milik Sahid di sana.

r.    Silogisme
Silogisme merupakan salah satu pola pengembangan paragraf deduktif. Pola pengembangan yang lain adalah entimem dan sebab akibat.

Rumus Silogisme:
PU : Semua A = B
PK : C = A
                        K : C = B

Contoh:
Silogisme
Premis Umum (PU) : Siswa SMP harus memakai baju seragam putih biru.
Premis Khusus (PK) : Rina Siswa SMP.
Kesimpulan (K) : Jadi, Rina harus memakai baju seragam putih biru.

s.     Urutan tanya jawab
Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.
Contoh :
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. 
Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.
t.     Runtutan tingkat
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
 Contoh :

Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk … kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. 
Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif, … keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa.