MA
Negeri Batam
Praktikum
I Kelas XI IPA Semester II
I.
Judul : ”Proses Pembuatan Koloid dengan Cara Peptisasi ”
Praktikan : Nurrahmah
Nomor Absen : 13
Kelas :
XI IPA
Tanggal :
12 Juni 2013
II.
Tujuan
Praktikum
Mengamati pembuatan
koloid dengan cara peptisasi dengan menggunakan jeli atau agar-agar.
III.
Dasar
Teori (referensi buku)
A.
Koloid
Koloid
adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Gel
merupakan system kolois setengah kaku dengan fase terdispersi cair dan medium
pendispersi padat. Gel akan terbentuk jika suatu sol yang fase terdispersinya
mengabsorbsi medium pendispersinya sehingga terbentuk system koloid yang agak
padat.
Macam-macam
pembuatan koloid :
1. Cara
kondensasi
Cara
yang dilakukan dengan cara melalui reaksi-reaksi kimia, sepert reaksi redoks,
reaksi hidrolisis, dan dekomposisi rangkap atau dengan reaksi pergantian
pelarut.
a. Redoks
Reaksi yang disertai
perubahan bilangan oksidasi.
b. Hidrolisis
Reaksi suatu zat dengan
air.
c. Dekomposisi
Rangkap
d. Pergantian
Pelarut
2. Cara
disperse
Dengan cara ini
partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
a. Cara
Mekanik
Pada cara ini
butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai
diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium disperse.
b. Cara
Peptisasi
Pembuatan koloid dari
butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi
(pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir koloid. Istilah peptisasi
dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polopeptida) yang
dikatalis oleh enzim pepsin.
3. Cara
busur bredig
Digunakan untuk membuat
sol-sol logam.
B.
Agar-Agar
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang
tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk.
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan
sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase
padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada
suhu 32-40 °C.
IV.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
yang digunakan
Nama Alat
|
Jumlah
|
Panci
|
1
buah
|
Sendok
|
1
buah
|
Cetakan
jeli
|
10 buah
|
Kompor
|
1
buah
|
b.
Bahan
yang digunakan
Nama
Bahan
|
Jumlah
|
Bubuk
jeli
|
30
gr
|
Air
|
600
mL
|
Gula
|
½
gelas
|
V.
Cara
Kerja
Mengamati
reaksi pada pembuatan koloid dengan cara peptisasi
a. Masukkan
air sebanyak 600 ml menggunakan panci.
b. Setelah
itu masukan bubuk jeli dan gula pasir ½
gelas.
c. Aduk
hingga merata agar dan pastikan bubuk jeli tidak menggumpal.
d. Panaskan
campuran tadi hingga mendidih.
e. Angkat
panci dari atas kompor.
f. Masukan
adonan kedalam cetakan jeli
g. Diamkan
sebentar hingga dingin
VI.
Data
hasil Pengamatan
Campuran agar-agar (zat
padat yang terdispersi) dengan air (zat cair pendispersi) yang menghasilkan
koloid berupa gel.
Pemanasan dilakukan
untuk mempercepat pembuatan koloid
VII.
Kesimpulan
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul
agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar
mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung
molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair.
Proses
pemanasan pada agar-agar dimaksudkan agar butir-butir kasar endapan agar-agar
dapat menjadi partikel koloid dengan bantuan pemeptisasi. Dari hasil pengamatan
maka agar-agar tergolong jenis koloid emulsi padat dengan fase terdispersi cair
dan medium pendispersi padat. Cara pembuatan agar-agar membutuhkan zat pemecah
yang berupa air agar menjadi partikel koloid.
Makasih, sangat membantu tugas sekolah
BalasHapusMakasih
BalasHapusSangat membantu banget kak terima kasih, sehat selalu yaa
BalasHapusSangat membantu banget kak terimaksih.
BalasHapus