A. Sejarah Video Editing
Sejarah
Film
1.
Edwin S. Porter- “A trip to the
moon”
·
The
life of American Fireman = film
pertama yang menerapkan prinsip-prinsip editing film modern dengan membuat 20
rangkaian shot menjadi satu rangkaian cerita
·
The
great train robery = seperti editing yang ada saat ini dengan
menggunakan konsep narrative continuity
2.
David Wark Griffith- “mbahnya editing” = editing konstruksi dramatis, variasi
shot (ELS, CU, cut away, tracking shot), parallel cutting
·
The
greaser’s gauntlet = menyambung gambar dengan tipe shot yang
berbeda disebut dengan MATCH-CUTTING
·
Enorch
arden = menggunakan
LS, MS, CU dengan tujuan untuk mengajak penonton secara emosional serta menciptakan
efek dramatisir
·
The
lonely villa =menggunakan
parallel cutting dengan mengkonstruksi sebuah scene kemudian menyambung
beberapa gambar dengan durasi yang lebih pendek sehingga menciptakan efek
lebih mendramatisir
3.
Vsevolod I. Pudkovin
·
Sebuah film
seharusnya dapat melibatkan emosi penonton
·
Konstruksi
gambar ketika di edit (constructive editing) merupakan hal yang penting dalam
editing
4.
Sergei Mikhailovich Eisenstein
·
Sebuah shot
seharusnya tidak sekedar disambung dengan shot yang lain, namun harus
dibenturkan (montage attraction) dan akan menghasilkan makna yang baru
(intellectual montage)
B.
Sistem
Editing
Usaha menampilkan dan membuat tayangan
menjadi lebih berguna dan enak ditonton
·
Shot
·
Unsur
pendukung: suara, sound effect, music
Tujuan:
·
Memilih gambar dan klip yang terbaik
·
Menambahkan efek, grafik, musik, dll
·
Mengubah gaya dan suasana hati dan
langkah dari gambar
·
Memberikan sudut yang menarik bagi
hasil rekaman
·
Memindahkan klip video yang tidak
dikehendaki
C.
Workflow
Editing
1.
Plan
the project
·
Tahapan yang paling penting
·
Gunakan PENAMAAN yang konsisten
·
Gunakan satu folder utama untuk
menyimpan semua file yang dibutuhkan
·
Pikirkan juga siapa target audience
untuk menyesuaikan style editing dengan
project
2.
Gather
media
·
Kumpulkan semua file dalam satu tempat,
terstruktur dan mudah diakses
·
Hasil rekaman, gambar, audio, video dan
apapun yang dibutuhkan
3.
Label
everything
·
Berikan label pada semua media dengan
keyword agar mudah diakses
4.
Start
building your story
·
Tidak perlu khawatir tentang
ketidaksempurnaan
·
Buatlah general framework
·
Mulai melihat dan menentukan klip yang
harus dimasukkan ke dalam timeline
5.
Organize
·
Perhatikan klip yang ada di timeline,
periksa apakah sequence yang ada sudah sesuai dengan urutan
6.
Trim
·
Ketika semua klip sudah terstruktur,
putuskan mana bagian yang akan dipotong
·
Akan lebih baik melakukan pemotongan
untuk mendapatkan cerita yang baik kemudian lakukan pemotongan untuk durasi
7.
Add
transitions
·
Lakukan editing pada produk seperti
menggunakan cuts, dissolves, wipes
·
Jangan berlebihan
·
Fokus pada apa yang diperlukan terlebih
dahulu kemudian mulai tambahkan transisi untuk membuat hasil editing lebih
halus
8.
Add
text & effect
·
Ketika komponen cerita sudah lengkap,
mulailah melakukan editing dengan menggunakan teks dan gambar jika diperlukan
9.
Mix
audio
·
Disebut juga “audio sweetening”
·
Tahap untuk menambahkan musik, audio
efek dan sebagainya sesuai kebutuhan
10. Color
correct
·
Langkah ini merupakan langkah terakhir
setelah semua proses sebelumnya sudah selesai
·
Bisa menggunakan NLE atau aplikasi
pendukung
11. Output
·
Sebelum melakukan exporting video
sesuai format yang dibutuhkan, pastikan resolusi, kualitas (bitrate), jenis
scanning (progressive atau interlance), fps
·
Sesuaikan dengan media distribusinya
12. Archive
·
Simpan semua data yang diperlukan
·
Hapus semua klip atau elemen lain yang
sudah pasti 100% tidak akan digunakan lagi
·
Simpan apapun yang diperlukan jika
dibutuhkan editing tambahan
0 komentar:
Posting Komentar