LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIKA
TEGANGAN PERMUKAAN DAN VISIKOSITAS ZAT CAIR
DISUSUN OLEH :
Ø Adhitya
Dewanta
Ø Hikmah
Azura
Ø Nurrahmah
TP : 2012/2013
MAN 1 BATAM
MAN 1 BATAM
Hari/
Tanggal Penelitian : Senin, 18
Februari 2013
Tempat :
Laboratorium Biologi
Anggota
Kelompok :
- Adhitya Dewanta
- Hikmah Azura
- Nurrahmah
A. Judul :
Tegangan Permukaan
I.
Tujuan : Menyelidiki
gejala tegangan permukaan
II.
Teori :
Tegangan
permukaan zat cair adalah kecendrungan permukaan zat cair untuk menegang
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Tegangan
permukaan zat cair terjadi karena adanya kohesi di bawah zat cair yang lebih besar
dari pada kohesi dipermukaan zat cair, sehingga permukaan air akan cendrung
mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin.
Tegangan permukaan (γ) di definisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan(L) dimana gaya
itu bekerja. Secara matematis ditulis :
III.
Alat dan Bahan :
·
Pisau silet
·
Air dalam bejana kaca
·
Kawat
·
Tali atau benang
·
Larutan sabun
IV.
Langkah Kerja :
1. Identifikasikan
terlebih dulu beberapa alat yang digunakan dalam percobaan berikut ini.
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Nama
alat : gelas beker
Ketelitian
/ kegunaan :
Untuk
mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
|
2. Timbanglah
pisau silet, kemudian jatuhkan kedalam bejana berisi air. Apa yang terjadi?
3. Keluarkan
kembali silet dari air kemudian bersihkan sampai kering. Letakkan dengan sangat
perlahan pada posisi bidang silet mendatar dan sejajar permukaan air ( seperti
gambar ). Apa yang terjadi?
4. Buatlah
lingkaran dari kawat seperti gambar berikut ini.
5. Buatlah
utaian benang jahit seperti gambar, kemudian ikatan pada kawat melingkar
seperti gambar.
6. Buatlah
air sabun dalam bejana kaca, kemudian celupkan kawat melingkar bertangkai
beserta benangnya. Angkat secara perlahan, apa yang akan terjadi?
7. Ulangi
langkah 5 dan 6 dengan ukuran untaian benang yang berbeda. Amati yang akan
terjadi.
Informasi
:
·
Pada bidang batas dua
fluida yang berbeda terdapat tegangan permukaan. Hal ini disebabkan perbedaan
kohesi dan adhesi antar partikel disekitar permukaan pada fluida masing-masing.
V.
Data
Percobaan :
Langkah ke ..
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
2
|
Silet
tenggelam
|
|
3
|
Silet
mengapung
|
Adanya
tegangan permukaan
|
6
|
Kawat
tenggelam
|
Bentuk
untaian benang menjadi menyusut
|
7
|
Kawat
tenggelam
|
Bentuk
untaian benang menjadi menyusut
|
VI.
Analisis Data :
1. Mengapa
pisau silet tenggelam?
·
Karena pada permukaan
air terdapat gaya tarik- menarik antar partikel-partikel air (kohesi). Akibatnya
pada permukaan air seolah-olah terdapat suatu selaput atau lapisanyang tegang
yang dapat menahan benda-benda.
Jika silet
diletakkan ke permukaan air secara vertical, maka lapisan tersebut akan robek
yang menyebabkan silet tenggelam.
2. Mengapa
pisau silet dapat terapung?
·
Karena adanya tegangan
permukaan yang terdapat gaya tarik menarik antar partikel air yang menyebabkan
pisau silet dapat terapung jika diletakkan perlahan-lahan.
3. Mengapa
bentuk untaian benang menjadi berubah?
·
Gaya kohesi menyebabkan
larutan sabun membentuk selaput. Gaya adhesi menyebabkan pinggiran selaput
menenpel pada kawat sehingga menyebabkan bentuk untaian benang berubah.
4. Apakah
peristiwa terapung kapal laut disebabkan karena tegangan permukaan? Jelaskan.
·
Iya, dikarenakan badan
kapal dibuat berongga. Meyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan
kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volume yang
dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Massa jenis rata-rata
besi berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil dari pada massa
jenis air laut.
5. Gejala
apa saja yang dapat dijelaskan dengan tegangan permukaan fluida?
·
Gejala terapungnya
silet dan gejala nyamuk yang dapat terapung di atas air dengan kakinya.
VII.
Kesimpulan
1. Benda
yang massa jenisnya lebih besar dari fluida dapat mengapung karena
·
Adanya tegangan
permukaan.
2. Penyebab
terjadinya tegangan permukaan adalah
·
Karena pada permukaan
air terdapat gaya tarik- menarik antar partikel-partikel air (gaya kohesi).
Akibatnya pada permukaan air seolah-olah terdapat suatu selaput atau
lapisanyang tegang yang dapat menahan benda-benda.
3. Akibat
dari tegangan permukaan yaitu
·
Benda terapung di atas
permukaan air.
4. Factor-faktor
yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah
·
F (gaya) dan l (panjang)
benda yang terapung
B. Judul :
Viskositas Zat Cair
I.
Tujuan : Menentukan koefesien
viskositas zat cair
II.
Teori :
Fluida
yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut dengan
viskositas. gaya yang
dibutuhkan (F), sebanding dengan luas fluida yang bersentuhan dengan setiap
lempeng (A), dan dengan laju (v) dan berbanding terbalik dengan jarak antar
lempeng (l). Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakan suatu lapisan fluid
dengan kelajuan tetap v untuk luas penampang keping A adalah
Hukum Stokes : gaya hambat yang dialami oleh suatu bola
berjari-jari R yang bergerak dengan kecepatan konstan v di dalam fluida dengan
koefisien viskositas η adalah
Dengan menggunakan hukum stokes, maka kecepatan bola pun dapat
diketahui melalui persamaan (rumus) :
III.
Alat dan Bahan :
·
Oli baru
·
Minyak sayur
·
Sirup
·
Sunlight
·
Kelereng
·
Jangka sorong
·
Stopwatch
·
Pipa kaca berskala
IV.
Langkah Kerja :
1. Identifikasikan
terlebih dulu beberapa alat yang digunakan dalam percobaan berikut ini.
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Nama
alat : Milimeterskrup
Ketelitian
/ kegunaan :
Untuk
mengukur benda dengan ketelitiannya dapat mencapai seperseratus millimeter
|
3. Ukur
diameter dan jari-jari kelereng dengan menggunakan jangka sorong.
4. Hitung massa jenis bola besi dan masa jenis
fluida dengan mengukur massa dan volumenya. Catat massa jenis benda (ρb) dan zat cair (ρc).
5. Tuangkan
fluida kedalam pipa hampir penuh. Catat kedalaman dasar pipa (h).
6. Siapkan
Stopwatch, kemudian jatuhkan kelereng kedalam fluida. Ukur waktu yang
diperlukan sampai ke dasar pipa.
7. Hitung
kecepatan rata-rata kelereng bergerak dalam zat cair dengan persamaan
·
Gerakan kelereng dapat
dianggap memiliki kecepatan konstan bila mencapai kecepatan tertinggi dalam zat
cair. Kecepatan tertinggi sering disebut kecepatan terminal.
8. Lakukan
percobaan berulang kali.
9. Ung
koefisien visikositas dengan menggunakan prinsip Archimedes dan rumusan gaya
Stokes
Informasi :
·
Gaya gesek dalam zat
cair dirumuskan oleh Stokes untuk bola adalah
Fs=
6πrη
10. Lakukan
langkah 2 hingga 9 dengan menggunakan zat fluida.
V.
Data
Percobaan :
1. Pengukuran
bahan
Besaran yang diukur
|
Kelereng
|
Massa
|
5,1
gram
|
Diameter
|
1,48
cm
|
Volume
|
1,696
cm3
|
Massa
jenis
|
3,007
|
2. Percobaan
1
Percobaan
|
Fluida
|
Tinggi cairan(h)
|
Waktu (t)
|
Kecepatan (vT)
|
1
|
Minyak
|
6
cm
|
0,9 s
|
6,6666
cm/s
|
2
|
Sunlight
|
6
cm
|
2,92
s
|
2,054
cm/s
|
3
|
Sirup
|
6
cm
|
0,35
s
|
17,142
cm/s
|
4
|
Oli
baru
|
6
cm
|
0,27
s
|
22,222
cm/s
|
3. Percobaan
2
Percobaan
|
Fluida
|
Tinggi cairan (h)
|
Waktu (t)
|
Kecepatan (vT)
|
1
|
Minyak
|
6
cm
|
0,8 s
|
7,5
cm/s
|
2
|
Sunlight
|
6
cm
|
2,9
s
|
2,068
cm/s
|
3
|
Sirup
|
6
cm
|
0,34
s
|
17,647
cm/s
|
4
|
Oli
baru
|
6
cm
|
0,27
s
|
22,222
cm/s
|
4. Percobaan
3
Percobaan
|
Fluida
|
Tinggi cairan (h)
|
Waktu (t)
|
Kecepatan (vT)
|
1
|
Minyak
|
6
cm
|
0,85 s
|
7,5 cm/s
|
2
|
Sunlight
|
6
cm
|
2,90
s
|
2,068
cm/s
|
3
|
Sirup
|
6
cm
|
0,35
s
|
17,142
cm/s
|
4
|
Oli
baru
|
6
cm
|
0,27
s
|
22,222
cm/s
|
5. Percobaan
4
Percobaan
|
Fluida
|
Tinggi cairan (h)
|
Waktu (t)
|
Kecepatan (vT)
|
1
|
Minyak
|
6
cm
|
0,9 s
|
6,6667
cm/s
|
2
|
Sunlight
|
6
cm
|
2,92
s
|
2,054
cm/s
|
3
|
Sirup
|
6
cm
|
0,34
s
|
17,647
cm/s
|
4
|
Oli
baru
|
6
cm
|
0,35
s
|
22,222
cm/s
|
VI.
Analisis Data :
1. Bandingkan
data hasil percobaan dengan menggunakan berbagai zat fluida. Adakah pola atau
kecendrungan tertentu yang terlihat? Jelaskan.
ð Dari
data tersebut terlihat bahwa kelereng (bola) yang dijatuhkan di oli baru
memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari zat fluida yang lain. Sementara
Sunlight memiliki kekentalan yang tinggi sehingga kelereng (bola) yang
dijatukan memiliki kecepatan yang rendah.
2. Isilah
tabel pengolahan data berikut ini kemudian lakukan analisis secara cermat.
Tabel
2. Pengukuran menggunakan oli baru
b. Oli
baru
d. Sirup
VII.
Kesimpulan
1. Benda
yang bergerak dalam fluida mengalami gesekan tertentu yang bergantung pada
visikositasnya.
ð Visikositas
adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam
fluida.
2. Benda
yang bergerak dalam fluida bergantung pada visikositas, yaitu semakin besar
visikositas, kecepatan gerak benda semakin..
ð Susah
untuk bergerak
3. Jika
memilih oli yang akan digunakan untuk pelumas mesin, maka perlu dipilih oli
dengan visikositas yang lebih… (besar/kecil) karena ,…
ð Besar,
karena bagus untuk pergerakan mesinnya.
khusus buat yang laporan tegangan permukaan, kenapa gambarnya nggak muncul ya?
BalasHapusmakasih kan contoh laporannya sangat membantu :)
BalasHapusObat Luka Pada Lidah
BalasHapusObat Nyeri Perut Bawah
Obat Luka Lambung Akut
Obat Bisul Di Telinga
Obat Bisul Di Ketiak
Obat Sakit Telinga
Obat Pendarahan Setelah Kuret
Obat Bisul Di Telinga
Obat Perih Saat Kencing
Obat Penghilang Keloid Bekas Luka